Taman
Mini Indonesia Indah ( TMII )
Ibu Tien Soeharto menyampaikan
gagasan pembangunan Miniatur Indonesia pada rapat pengurus YHK tanggal 13 Maret
1970 di Jl. Cendana No. 8, Jakarta. Bentuk dan sifat isian proyek berupa
bangunan utama bercorak rumah-rumah adat yang dilengkapi dengan pergelaran
kesenian, kekayaan flora-fau-na, dan benda budaya lain dari masing-masing
daerah yang ada di Indonesia. Gagasan itu dilandasi oleh suatu keinginan untuk
membangkitkan kebanggaan dan rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air, serta
untuk memperkenalkan Indonesia kepada bangsa-bangsa lain di dunia. Gagasan
tersebut makin mantap setelah Ibu Tien selaku ibu negara menyertai perjalanan
kerja Presiden Soeharto ke berbagai negara, dimana ia mendapat kesempatan mengunjungi
obyek-obyek wisata di luar negeri, diantaranya Disneyland Amerika Serikat dan
Timland di Muangthai. Kunjungan Ibu Tien Soeharto ke pbyek-obyek wisata
tersebut mendorong untuk mewujudkan ide ke dalam suatu proyek dengan membuat
taman tempat rekreasi yang mampu menggambarkan kebesaran dan keindahan
Indonesia dalam bentuknya yang mini.
Penggagas pembangunan Taman Mini "Indonesia Indah" (TMII) adalah Siti
Hartinah Soeharto, akrab dipanggil Ibu Tien Soeharto. Gagasan itu muncul
setalah ia mendengarkan dan menghayati isi pidato Presiden Soeharto tentang
keseimbangan pembangunan Umum DPR GR Tahun 1971 berikut ini :aman ini
memberikan gambaran yang menunjukkan kekayaan budaya dan kondisi alamiah
seperti ragam bangunan-bangunan bercorak arsitektur, kesenian, adat istiadat,
bahasa, kekayaan alam, dan kekayaan pemikiran yang dimiliki Indonesia.
Gambar. bangunan bercorak arsitektur
bali
Tanggai 30 Januari 1971, pada
penutupan Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota seluruh Indonesia di
Istana Negara, yang juga dihadiri oleh Presiden Rl, Ibu Tien Soeharto dengan di
dampingi Menteri Dalam Negeri Amir Mahmud untuk pertama kalinya memaparkan
maksud dan tujuan pembangunan Miniatur Indonesia "Indonesia Indah" di
depan umum.
Pada tanggai 11 Agustus 1971, dengan surat YHK, Ibu Tien Soeharto menugaskan
Nusa Consultans untuk membuat rencana indukdan studi ke-layakan. Tugas itu
selesai dalam waktu 3,5 bulan.
Pada tanggai 30 Juni 1972
pembangunan dimulai tahap demi tahap secara bersinambungan. Rancangan bangunan
utama berupa peta relief Miniatur Indonesia berikut penyediaan airnya,Tugu Api
Pancasila, bangunan Joglo, dan Gedung Pengelolaan disiapkan oleh Nusa
Consultants berikut pembuatan jalan dan penyediaan kaveling tiap-tiap bangunan;
sedang rancangan bangunan lain, seperti bangunan khas tiap daerah, dikerjakan
oleh berbagai biro arsitek; Nusa Consultants hanya membantu menjaga keserasian
keseluruhannya.
Berkat kegotong-royongan semua
potensi nasional: masyarakat di sekitar lokasi, pemerintah usat dan daerah,
swasta, dan berbagai unsur masyarakat lainnya, dalam kurun waktu tiga tahun
pembangunan TMII tahap pertama dinyatakan selesai.
Pada tanggai 20 April 1975 di bawah terik matahari sore langit kota Jakarta,
Taman Mini "Indonesia Indah" diresmikan pembukaannya oleh Presiden
Soeharto.
"Pembangunan hakekatnya adalah pembangunan manusia
untuk kepentingan manusia. Sebab itu di samping pembangunan ekonomi, kita pun
terus membangun segi lain dari kehidupan kita yaitu : Politik, Sosial, Budaya,
Pendidikan, Mental, dan sebagainya".
Taman Mini Indonesia
Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di
Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 150 hektar atau 1,5 kilometer persegi
ini terletak pada koordinat 6 ° 18'6.8''LS, 106° 53'47.2''BT.
Di Indonesia, hampir
setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak bangunan yang berbeda,
bahkan tidak jarang satu suku bangsa memiliki lebih dari satu jenis bangunan
tradisional. Bangunan atau arsitektur tradisional yang mereka buat selalu
dilatarbetakangi oleh kondisi lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di TMII,
gambaran tersebut diwujudkan melalui Anjungan Daerah, yang mewakili suku-suku
bangsa yang berada di 33 Provinsi Indonesia. Anjungan provinsi ini dibangun di
sekitar danau dengan miniatur Kepulauan Indonesia, secara tematik dibagi
atas enam zona; Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara,
Maluku dan Papua. Tiap anjungan menampilkan bangunan khas setempat.
Taman ini merupakan
rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan
sehari-hari masyarakat 33 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampilkan
dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka
busana, tarian dan tradisi daerah.
Gambar. Rumah adat padang
Disamping itu, di
tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur kepulauan
Indonesia di tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater IMAX Keong
Mas dan Teater Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMIII
sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota.
TMII memiliki logo yang
pada intinya terdiri atas huruf TMII, Singkatan dari "Taman Mini Indonesia
Indah". Sedangkan maskotnya berupa tokoh wayang Hanoman yang dinamakan
NITRA (Anjani Putra). Maskot Taman Mini "Indonesia Indah" ini
diresmikan penggunaannya oleh Ibu Tien Soeharto, bertepatan dengan dwi windu
usia TMII, pada tahun 1991.
Gagasan pembangunan
suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya ini
dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan
Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana
no. 8 Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diharapkan dapat
membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa
Indonesia. Maka dimulailah suatu proyek yang disebut Proyek Miniatur Indonesia
"Indonesia Indah", yang dilaksanakan oleh Yayasan Harapan Kita.TMII
mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975. Berbagai
aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi modern
diperagakan di areal seluas 150 hektar. Aslinya topografi TMII agak berbukit,
tetapi ini sesuai dengan keinginan perancangnya. Tim perancang memanfaatkan
ketinggian tanah yang tidak rata ini untuk menciptakan bentang alam dan
lansekap yang kaya, menggambarkan berbagai jenis lingkungan hidup di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar