Senin, 05 November 2012

Koperasi Menghadapi Era Globalisasi



KOPERASI MENGHADAPI ERA GLOBALISASI
Berbicara mengenai koperasi menghadapi era globalisasi, tentu kita akan berfikir siapkah koperasi menghadapi era globalisasi? Hal ini sangat berkaitan dengan penulisan saya yang sebelumnya mengenai wajah koperasi Indonesia saat ini. Dan dipenulisan tersebut sudah diketahui bagaimanakah wajah koperasi Indonesia saat ini. Sebelum kita membahas jauh mengenai koperasi menghadapi globalisasi, terlebih dahulu kita mengetahui apa itu globalisasi. Mari kita memahami terlebih dahulu tentang globalisasi.
Globalisasi diambil dari kata global, yang artinya adalah universal. Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi, dan budaya masyarakat. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah globalisasi pada tahun 1985.
Berkembangnya globalisasi di dunia ini memiliki ciri-ciri seperti berkembangnya barang-barang seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukan bahwa komunikasi global terjadi sedemikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda. Kita bisa lihat sekarang-sekarang ini, anak kecil pun sekarang sudah memiliki telepon genggam yang canggih sekali. Padahal diwaktu dulu, anak-anak tidak ada yang memiliki telepon genggam, justru yang dimiliki anak-anak waktu dulu hanya permainan-permainan tradisional. Hal ini sudah membuktikan bahwa globalisasi tumbuh dengan cepatnya. Dan saat ini, dari Sekolah Dasar sudah diberikan tugas yang harus dicari melalui internet tidak seperti dulu internet belum mudah ditemukan dimana saja.
Selain itu, dilihat dari pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization ( WTO ). Saat ini, kita dapat mengkonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang makanan dan fashion. Dengan globalisasi kita dapat memiliki pengalaman baru tentang makanan-makanan negara lain, cara berpakaian dan fashion negara lain. Karena negara kita yang memiliki 2 musim ini, tentu memiliki cara berpakaian dan fashion yang berbeda pula dengan negara yang memiliki 4 musim. Seperti halnya makanan pokok negara kita pun berbeda dengan negara lain. Dengan globalisasi ini, kita dapat mengetahui perbedaan antara makanan dan fashion yang ada di negara-negara lainnya.

Dampak Positif Globalisasi Ekonomi

Globalisasi memiliki dampak positif, berikut ini adalah dampak positif dari globalisasi :

  • Produksi global dapat ditingkatkan
  • Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
  • Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
  • Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
  • Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi

Dampak Negatif Globalisasi Ekonomi

Selain dampak positif, globalisasi juga memiliki dampak negatif. Dan berikut ini adalah dampak negatif dari globalisasi :

  • Menghambat pertumbuhan sektor industri
  • Memperburuk neraca pembayaran
  • Sektor keuangan semakin tidak stabil
  • Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Secara umum koperasi di dunia akan menikmati manfaat besar dari adanya perdagangan bebas, karena pada dasarnya perdagangan bebas itu akan selalu membawa pada persaingan yang lebih baik dan membawa pada tingkat keseimbangan harga yang wajar serta efisien. Cukup kita sadari bahwa globalisasi ekonomi sekalipun telah menjadi sistem yang mendunia. Di satu sisi globalisasi mempunyai dampak positif di antara faktor-faktor ekonomi dunia. Mereka meyakini bahwa pasar terbuka, arus modal tanpa pembatas, akan memaksimalkan efisiensi dan efektifitas ekonomi demi terwujudnya kesejahteraan untuk semua. Sebaliknya di sisi lain kelompok anti globalisasi meyakini bahwa liberalisasi ekonomi hanya akan menguntungkan yang kuat dan melumpuhkan yang lemah, menciptakan kebangkrutan dan ketergantungan struktural negara berkembang atas negara maju.
Menurut saya, koperasi Indonesia masih sangat penting walaupun harus menghadapi era globalisasi dimana semakin banyak pesaing ekonomi yang bermunculan dari luar negeri. Dan walaupun seperti itu, koperasi masih sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia, selalu berusaha mensejahterakan rakyat Indonesia. Selain itu koperasi masih dapat berdiri dan menjalankan fungsi-fungsinya selama ini, tidak harus hilang dan ikut membaur dengan usaha lainnya, tetapi kita harus membuat koperasi menjadi lebih maju dan berkembang seperti halnya globalisasi yang telah berkembang dengan cepat. Kita juga sudah membahas mengenai koperasi sebelumnya, dan kita juga sudah mengetahui apa saja keistimewaan koperasi yang tidak dikenal adanya majikan dan buruh, bos dan pegawai, serta tidak ada istilah pemegang saham mayoritas. Tetapi di koperasi ini, semua anggota koperasi berposisi sama dan semua anggota koperasi memiliki hak suara yang sama. Oleh karena itu, apabila aktivitas produksi yang dilakukan koperasi ternyata dapat memberi laba finansial, semua pihak akan turut menikmati laba tersebut. Dan oleh sebab itu, usaha koperasi di Indonesia ini harus dapat bersaing di era globalisasi ini, jangan hanya berdiam diri dengan perubahan yang pesat seperti saat ini.
Untuk mengembangkan koperasi banyak hal yang perlu dibenahi, baik keadaan internal maupun eksternal. Seperti yang kita bahas sebelumnya, bahwa anggota koperasi masih banyak yang berlaku tidak jujur dengan uang koperasi, dengan uang simpanan koperasi yang sudah jelas-jelas sangat merugikan semua anggota koperasi dan merugikan koperasi secara keseluruhan. Yang paling berbahaya adalah penyalahgunaan koperasi sebagai wahana sosial politik. Manuver koperasi pada akhirnya bukan ditujukan untuk kemajuan koperasi dan kesejahteraan anggota, melainkan untuk keuntungan politis kelompok tertentu. Tentu saja hal ini sangat merugikan koperasi.
Dengan globalisasi ini, kita tentu mengharapkan bahwa koperasi dapat bangun dari tidur panjangnya ini. Kita berharap koperasi dapat bangkit dan bekembang dengan pesat seperti halnya globalisasi. Dan dengan ini, koperasi memiliki keinginan untuk bersaing dengan usaha-usaha lainnya dan menunjukan bahwa koperasi adalah usaha yang benar-benar baik untuk Indonesia. Pengurus koperasi harus mampu mengetahui kebutuhan anggotanya dan memenuhi kebutuhan tersebut. Karena dengan memenuhi kebutuhan anggota, maka koperasi sudah memberikan hal yang semestinya diberikan koperasi untuk anggota.
Kemudian adanya efektifitas biaya transaksi antara koperasi dengan anggotanya sehingga biaya tersebut lebih kecil jika dibandingkan biaya transaksi yang dibebankan oleh lembaga non-koperasi. Yang dengan hal ini, memiliki harapan agar anggota merasa untung dengan bergabung di koperasi. Dan kesungguhan kerja pengurus dan karyawan dalam mengelola koperasi harus diperhatikan dengan baik dan benar. Disamping kerja keras, para anggota pengurus koperasi sebaiknya dipilih orang yang amanah, jujur serta bersikap semestinya. Karena kita sudah membahas sebelumnya bahwa para anggota koperasi di Indonesia belum berjalan dengan semestinya.
Setidaknya kita dapat membagi koperasi menurut beberapa sektor usaha. Sehingga koperasi dapat terorganisasi dengan baik dan benar. Dan kita juga harus memberikan pemahaman pengurus dan anggota akan jati diri koperasi, pengertian koperasi, nilai-nilai koperasi, tujuan koperasi dan prinsip-prinsip gerakan koperasi harus dijadikan pemikiran yang penting karena hal itu yang mendasari segala aktifitas koperasi. Dan pemerintah yang membidangi masalah koperasi perlu pula untuk memahami secara utuh dan mendalam mengenai perkoperasian. Jangan sampai pemerintah sendiri tidak mengetahui secara menyeluruh mengenai koperasi. Bagaimana koperasi bisa berjalan dengan baik kalau pemerintah tidak mengetahui masalah koperasi.
Kegiatan koperasi bersinergi dengan aktifitas usaha anggotanya, hal ini dapat meringankan para anggota koperasi. Sehingga anggota yang sibuk dapat terus melakukan kewajibannya sebagai anggota koperasi. Selain itu, koperasi produksi harus merubah strategi kegiatannya dengan mereorganisasi kembali supaya kompatibel dengan tantangan yang dihadapi. Karena dengan perkembangan globalisasi yang terbilang sangat cepat, seharusnya diimbangi dengan perubahan strategi kegiatan koperasi dengan menyesuaikan tantangan yang dihadapi saat ini. Karena jika koperasi tidak merubah strategi, maka sama saja koperasi hanya ingin tidur di masa globalisasi seperti ini. Jika hal tersebut demikian adanya, maka sangat disayangkan untuk koperasi yang sudah memiliki asas kekeluargaan ini. Sudah saatnya untuk membangunkan koperasi dari tidurnya saat ini. Sampai kapan koperasi akan tidur dan sampai kapan masyarakat hanya diam dengan semua ini.
Dengan demikian, koperasi pun mampu setidaknya menghadapi era globalisasi saat ini. Dan koperasi tidak terjatuh dan tertidur dalam arus globalisasi yang berdampak koperasi akan tenggelam seiring berjalannya waktu. Maka dari itu, marilah kita perbaiki koperasi sejak dini. Karena koperasi di Indonesia juga merupakan jati diri bangsa dalam memajukan perekonomian. Kalau bukan kita yang memperbaiki koperasi, lalu siapa lagi yang akan memperbaikinya. Yang negara ini harapkan dari koperasi di saat globalisasi seperti ini yaitu koperasi tidak merasakan terhambat untuk tumbuh, melainkan koperasi harus memiliki semangat untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Dan koperasi juga harus memiliki keinginan untuk maju dan dapat berkembang pesat dengan seiringnya waktu.
Mungkin ini sekiranya pendapat saya mengenai koperasi dalam menghadapi era globalisasi. Dan saya berpendapat bahwa dengan di era globalisasi ini, dapat berakibat buruk dan dapat berakibat baik bagi koperasi di Indonesia. Namun saya berharap, di era globalisasi ini koperasi sudah harus siap menghadapi rintangan-rintangan. Karena rintangan-rintangan yang datang, haruslah kita hadapi dan kita selesaikan dengan baik dan benar. Jangan biarkan rintangan-rintangan itu membuat kita semakin terpuruk dan hilang begitu saja. Jika koperasi ingin berkembang dengan baik, maka kita juga harus yakin bahwa kita dapat menyelesaikan rintangan itu dengan baik dengan cara bergotong royong. Apalagi kita juga mengetahui bahwa koperasi memiliki asas kekeluargaan, sehingga dapat memudahkan kita untuk menghadapi rintangan yang mengganggu pertumbuhan koperasi. Jika diselesaikan secara bersama dan kekeluargaan, maka rintangan yang dihadapi koperasi akan terselesaikan. Walaupun pada kenyataannya tidak demikian, tetapi inilah yang diinginkan masyarakat Indonesia untuk koperasi. Sekian dari saya dan mohon maaf apabila ada pendapat-pendapat saya yang tidak berkenan dihati pembaca. Sekian dari saya, dan terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar