Rabu, 23 November 2011

Manajemen Produksi

Manajemen Produksi
Perkembangan Manajemen Produksi
Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya factor :
  • Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi
Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik.dan akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi.
  • Revolusi Industri
Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa.
Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
1.     Bertambahnya penggunaan mesin
2.    Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja,
3.    Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan komunikasi.
4.    Meluasnya system perbankan dan perkreditan.
Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.
  • Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan computer
Sehingga pada banyak hal manajer produsi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya.
  • Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut :
1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
3. Pelatihan pekerja dengan metode baru
4. Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaan atas proses kerja.
Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen produksi adalah salah satu cabang manajemen yang kegiatannya mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa.
Pengertian Produksi
Istilah produksi tampaknya berkonotasi sebagai organisasi produk, oleh karena itu istilah yang lebih umum, yaitu operasi disubtitusikan untuk menegaskan dasar umum di bidang ini.
Operasi adalah suatu proses yang mentransformasi bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi sehingga mampu dikonsumsi dan menimbulkan economy value add. Kegiatan ini sebenarnya merupakan fungsi utama dari setiap organisasi.
Para manajer produksi dan operasi mengarahkan berbagai masukan (input) agar dapat memproduksi berbagai keluaran (output) dalam jumlah, kualitas harga, waktu dan tempat tertentu sesuai dengan permintaan konsumennya.
Proses Produksi
Proses Produksi dapat ditinjau dari 2 segi yaitu:
1)   Kelangsungan hidup
o    Produksi terus-menerus
Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi perubahan bentuk barang-barangtetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alatmesin.proses ini menghasilkan produk yang standar(massal)
o    Produksi yang terputus-putus
Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus.
2)   Teknik
o    Proses Ekkstraktif
o    Proses analitis
o    Proses Pengubahan
o    Proses Sintetis
Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Produksi
Banyak keputusan yang diambil oleh berbagai tingkat manajemen sebagai upaya solusi dari berbagai masalah yang dihadapi. Keputusan dua klasifikasi yang jika dibagi menjadi masalah yang simple saja sifatnya sederhana dan dapat diselesaikan oleh seorang pemimpin saja, sesuai dengan wewenang atau rule of game yang ada.
Maka berikut adalah urutan yang akan membantu pengambilan keputusan. Pertama, harus diadakan pengumpulan data yang terkait dengan masalah yang dihadapi. Kemudian lakukan analisis data dan masalahnya diikuti dengan penyusunan rencana pemecahan, pengumpulan saran-saran pemilihan alternatif, dan terakhir pengambilan keputusan.
Langkah-langkah pengambilan keputusan menurut Eugene J Benge :
  • Menciptakan masalahnya
  • Mengumpulkan informasi
  • Memilih pemecahan yang paling cocok
  • Melaksanakan keputusan tersebut
Sedangkan menurut KJ Redford :
  • Mencari informasi
  • Analisis dari informasi
  • Mengukur manfaat dan pengorbanan biaya
  • Membuat model situasi keputusan
  • Menentukan alternatif
  • Memperkirakan berbagai kemungkinan dari alternatif-alternatif tersebut
  • Menentukan kriteria/syarat diantara alternatif
  • Memiliih alternatif sebagai keputusan
Ruang Lingkup Manajemen Produksi
  • Efisiensi, yang menyangkut pengertian output persatuan input, seringkali disebut sebagai produktifitas dan diukur dalam satuan output yang dihasilkan perjam. Efisiensi berarti doing the thing right.
  • Efektifiitas, yaitu menyangkut kebenaran dalam melakukan suatu proses.
  • Kualitas. Yang merupakan indicator yang menunjukan tingkat keberhasilan kinerja dari output.
  • Tingkat keadaan dalam penyediaan output, yang berkaitan dengan suatu pengiriman pada pelanggan.
  • Fleksibilitas, menyangkut mudah tidaknya proses lain yang berbeda. Juga menunjukan kecepatan memberikan respon positif dalam pembuatan produk baru atau perubahan volume output,
Fungsi Dan Sistem Produksi Dan Operasi
  1. Fungsi Produksi dan Opersi
Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam poduksi dan operasi
    • Proses Pengolahan
    • Jasa-jasa penunjang
    • Perencanaan
    • Pengendalian /pengawasan
  1. Sistem Produksi dan Operasi
Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentransformasian masukan dan pengeluaran.
Lokasi dan Layout Pabrik
Factor-faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi masing-masing perusahaan berbeda. Secara umum factor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi perusahaan, yaitu :
  • Lingkungan masyarakat, kesediaan masyarakat suatu daerah menerima segala konsekuensi, baik konsekuensi positif maupun negative didirikannya suatu pabrik di daerah tersebut merupakan suatu syarat penting.
  • Letak Pasar, biaya distribusi produk ke konsumen sangat penting dalam mempertimbangkan faktor letak pasar. Produk dapat berupa barang yang harus dijual ke konsumen secara luas atau hanya sebagian kecil masyarakat.
  • Letak sumber tenaga kerja. Salah satu faktor yang mempengaruhi efisiensi kerja dan biaya produksii adalah tenaga kerja. Dimana pun lokasi perusahaan, harus mempunyai tenaga kerja.
  • Kedekatan dengan bahan mentah dan pensuplai. Apabila bahan mentah berat dan susut cukup besar dalam proses produksi maka perusahaan lebih baik berlokasi dekat dengan bahan-bahan mentah, misal pabrik semen, kayu, kertas dan baja. Tetapi bila produk lebih berat, besar dan bernilai rendah, maka lokasi dipilih sebaliknya.
  • Tersedianya fasilitas tranformasi. Tersediianya fasilitas transformasi baik lewat darat, udara, dan air akan melancarkan pengadaan faktor-faktor produksi dan penyaluran produk perusahaan.
  • Sumber daya lainnya. Perusahaan-perusahaan seperti pabrik kertas, bajam karet, kulit, gula, tenun, pemrosesan makanan, alumunium dan sebagainya sangat memerlukan air dalam kualitas yang besar.
Metode pemilihan letak pabrik dapat dikelompokan dalam dua metode, yaitu :
  1. Metode kualitatif, yaitu metode yang tidak menggunakan satuan besaran kuantitatif. Karena sulit memilih, kadang dibantu dengan pemikiran berdasarkan pengalaman.
  2. Metode kuantitatif, yaitu metode yang menggunakan satuan besaran kuantitatif seperti misalnya biaya dan sebagainya. Metode yang dapat digunakan diantaranya :;
  • Metode kuantitatif dengan garis biaya
  • Metode pusat grafiitasi
  • Metode analisis incremental
  • Metode transformasi

Sumber : pengantar bisnis karya Pandji Anoraga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar