Minggu, 10 November 2013

Sabar



Entah mengapa setiap orang yang berlaku jahat terhadapku, selalu mendapatkan balasan yang menyakitkan juga. Apa ini semua berawal dari masa SMP dulu. Dulu disaat aku kelas 3 SMP aku merasa dihakimi, dicaci dan dimaki hanya karena aku dipandangan mereka pintar. Mungkin mereka menganggap aku pintar disaat nilai ulangan matematika yang aku dapatkan itu 100. Awalnya aku tidak memperoleh nilai 100 tapi ternyata setelah diperiksa ulang oleh guruku, kunci jawaban guruku yang salah. Akhirnya aku dipanggil dan ditanya kenapa tidak protes kalau jawaban saya itu benar. Ya karena disaat itu aku masih belajar, maka aku pikir mungkin jawaban akulah yang salah. Semenjak saat itu setiap pelajaran matematika dan ulangan matematika semua teman meminta jawaban padaku. Padahal disaat itu aku juga tidak mengetahui jawaban maka aku menjawab kalau jawaban aku ngasal sesuai dengan perasaan aku saja.
                                                                                                               
Dan mereka merasa bahwa aku sengaja tidak memberikan jawaban. Andai saja aku benar yakin dengan jawabanku, tentu aku akan memberitahukannya. Yang sangat menyakitkan adalah disaat ada guru yang berbicara di depan kelas. Beliau berkata “nih,kan kita dikit lagi mau ujian nasional. Buat yang pinter ya bantu temannya yang lain biar lulus bareng-bareng. Jangan pelit sama temen. Kalo temen nanya tuh dikasih tau” dan teman-teman hanya berteriak “iya tuh yang pinter jangan pelit’ aku merasa sakit sekali hati ini mendengar kata-kata yang seperti itu. Andai saja mereka memahami maksudku. Aku hanya ingin mereka berusaha terlebih dahulu dan jangan mengandalkan aku yang masih dapat melakukan kesalahan dalam menjawab.

Dari saat aku merasa teraniaya seperti itu, aku pun berdoa, meminta kesabaran untuk menghadapi pertemanan yang seperti ini dan aku tak membalas semua perbuatan mereka biar allah yang membalas perbuatan orang-orang yang jahat terhadapku. Dan pada hari perpisahan sekolah semua teman-teman yang dulu mengejek dan mencaci makiku meminta maaf kepadaku, mereka menyadari bahwa dirinya jahat terhadapku selama ini. Mereka pun menangis dan aku tak menyangka mereka mau meminta maaf kepadaku. Dan hasil ujian nasional matematikaku mendapat nilai 9,75 salah satu soal saja. Tapi setidaknya aku sudah berusaha.

Sejak kejadian itu setiap orang yang memiliki pemikiran jahat terhadapku seperti mendapatkan balasan yang lebih menyakitkan walaupun aku sudah memaafkan mereka, tapi allah memanglah adil. Dan bukan hanya dari masa SMP saja, saat masa SMA dan kuliah pun yang jahat terhadapku mendapatkan balasan sampai sejauh ini. Kadang aku merasa kasihan melihat mereka mengalami kepedihan yang pernah mereka lakukan terhadapku. Tapi mungkin ini mereka rasakan agar mereka memahami hatiku.

Pernah suatu ketika disaat kita berwisata ke dufan bersama-sama. Menggunakan sarana busway untuk pulang dan pergi. Karena bermain sampai malam hari, akhirnya kita menaiki busway terakhir dan suasana pun sangat ramai sekali. Yang aku sedihkan disaat itu adalah orang yang aku sayang telah memberikan sandaran dadanya untuk wanita lain, yang tidak lain dan tidak bukan itu adalah temanku sendiri. Dari kejauhan aku hanya bisa melihat dan meratapi mengapa seperti ini yang aku lihat. Aku juga wanita yang memiliki perasaan. Aku juga merasa lelah seharian bermain tetapi dia malah memberikan sandaran dadanya untuk wanita lain karena mereka berhadapan saat naik busway. Sungguh sakit teramat sakit hati ini, disaat aku mengetahui wanita itu juga memiliki rasa suka dengannya dan mengambil kesempatan dalam situasi seperti ini. Aku hanya dapat terdiam, sabar, tenang walaupun pada kenyataannya hati ini merasa hancur berkeping-keping. Aku pun mendapat duduk dan mereka tetap saja berdiri karena belum mendapat tempat duduk. Aku tidak mampu melihat situasi yang seperti itu, aku hanya bisa memejamkan mata dan tidak ingin menangis. Dan disaat ada tempat duduk, mereka duduk sampingan dan orang yang aku sayang memberikan sandaran dipundaknya untuk wanita tersebut. Hemmmm, sungguh menyakitkan hati ini bagaikan disobek-sobek. Tapi aku besabar dan melihat kearah jendela, menahan nangis dan berusaha bahagia melihat bintang dilangit.

Tapi setelah kejadian tersebut, kalau dilihat dari kesehariannya sampai saat ini, masalah percintaan wanita tersebut tidak selalu bahagia. Apa ini balasan yang ia dapatkan. Selama ini ia merasakan balasan? Sangat menyedihkan bukan. Dan saat kuliah ada juga yang berbuat jahat terhadapku, coba deh ngerasa ga ya? Hahahahaha. Ya sudahlah aku hanya bisa bersabar dan bersabar. Karena sabar aku bisa bahagia dan biarkan allah yang mengurusi semua masalah orang yang jahat padaku. Orang bisa saja berbuat jahat terhadapku, namun aku tidak membalasnya dengan kejahatan, aku hanya bisa bersabar dan menyerahkannya kepada allah, karena bagiku hanya allah yang maha mengetahui segala sesuatu yang baik.

Sekian dan terimakasih J

Tidak ada komentar:

Posting Komentar