Dunia
Pasti Berputar
Untuk kali ini rasanya ingin sekali berbagi cerita
tentang kehidupan saya yang mungkin bisa menjadi pembelajaran hidup untuk
pembaca. Mungkin bisa dibilang kisah kehidupan saya ini itu pribadi, namun dari
cerita ini kita pasti bisa mendapatkan hikmahnya dan pembelajaran agar kita
bisa menghindarkan yang tidak baik dan meningkatkan yang baik. Kali ini saya
akan membuat artikel tentang kehidupan keluarga saya dimulai dari orangtua
saya. Dilihat dari judul dunia pasti berputar ini maksudnya adalah kehidupan di
dunia tidak selamanya selalu menetap diposisi atas ataupun bawah, semua bisa
saja berubah seiring berjalannya waktu dengan cara berusaha, berdoa dan
tawakal. Semoga cerita kehidupan saya ini bisa diambil hikmahnya untuk
pembelajaran kita menjalani kehidupan.
Orangtua saya sama-sama bekerja setelah menikah, mereka
menjadi karyawan di suatu toko kaset. Beberapa tahun berikutnya, ayah berpikir
untuk membuka suatu usaha toko kaset sendiri, dan setelah memiliki modal untuk
membuka toko, akhirnya ayah membua toko di Cinere Mall. Semua mereka jalani
dari bawah bersama-sama hingga akhirnya bisa membuka toko sendiri seperti ini
merupakan suatu perubahan menuju keposisi atas. Beberapa tahun membuka toko,
alhamdulillah usaha ayah berjalan lancar dan berkembang dengan baik. Ayah saat
itu sudah bisa membeli mobil pribadi dan 3 mobil angkutan umum untuk angkutan
daerah cinere dan 1 mini bus untuk di sewakan. Tidak hanya itu saja, ayah juga
sudah bisa membeli beberapa tanah di wilayah sawangan dan empang juga disana.
Ini suatu perubahan dari bawah ke atas dikarenakan usaha, doa dan tawakal yang
orantua saya lakukan.
Walaupun keluarga saya sudah berada diposisi seperti ini,
saya termasuk anak yang tidak manja untuk minta dibelikan macam-macam mainan
atau apapun. Saya termasuk anak yang apabila dibelikan sesuatu saya bersyukur
dan apabila tidak dibelikan ya saya tidak merasa bermasalah dengan hal itu.
Saya hanya berpikir, jika itu memang suatu rejeki untuk saya, maka rejeki itu
akan datang dengan sendirinya. Setiap minggu terkadang saya dan keluarga diajak
ayah untuk ke toko untuk jalan-jalan keluarga dan melihat situasi toko. Setiap
datang ke toko, yang saya dan kakak saya lakukan adalah bermain di toko, entah
itu lari-larian ataupun bermain play station di toko, terkadang saya dan kakak
saya berjalan-jalan memutari Cinere Mall hanya ingin bermain eskalator. Seperti
itulah kehidupan saya selama ayah saya di posisi atas, saya tidak pernah
meminta dibelikan barang-barang seperti anak yang lainnya minta belikan barang
setiap jalan-jalan ke Mall atau tempat rekreasi lainnya. Mungkin selama ayah
saya di posisi ini, ayah saya cenderung lebih memperhatikan orang lain dibandingkan
keluarga sendiri. Seperti halnya ketika orang lain meminta bantuan seperti
meminjam uang sampai ratusan bahakan jutaan, ayah selalu memberikan begitu saja
tanpa memberikan perjanjian hitam diatas putih. Dan terkadang jika anaknya
meminta uang untuk keperluan sekolah, ayah hanya menjawab dengan enaknya “íya
nanti” selalu seperti itu. Dan sebagai anak lelah rasanya seperti itu.
Beberapa tahun kemudian ayah mengalami penurunan di toko,
yang tadinya toko membuka cabang di Blok M, lalu cabang tersebut tutup. Kemudian
orangtua saya melaksanakan pergi haji. Dan saat tiba kembali di Jakarta rasanya
kangen sekali melihat mereka, dan mereka disaat tiba langsung memeluk saya dan
menangis karena setelah lama tidak bertemu akhirnya bertemu juga. Dan beberapa
bulan kemudian cobaan datang dikeluarga kami. Toko semakin lama memperlihatkan
penurunan bukan peningkatan. Hal ini dikarenakan ayah tidak memisahkan antara
uang pribadi dengan uang usaha. Sehingga beberapa uang toko yang ayah gunakan
untuk membantu orang mengurangi modal toko. Ini membuat modal toko berkurang
dan usaha toko dapat menjadi bangkrut karena modal yang tidak ada. Dan satu
demi satu angkutan umum dijual untuk membayar kepentingan toko dan sewa tempat.
Dan tanah disawangan pun berkurang seiring berjalannya waktu. Dan digantikan
dengan motor tahun 1991 honda astrea yang sampai saat ini saya gunakan untuk
berangkat dari saat saya masih sekolah sampai kuliah. Dan bahkan saat ini
sering menjadi rebutan motor karena motor hanya satu dan yang mau menggunakan
adalah saya dan adik.
Lalu ayah berpikir untuk mencoba mendaftar menjadi calon
legislatif, pdahal saat itu tanah yang tersisa tinggal satu dan itu merupakan
tanah nenek dan mama. Tapi pada akhirnya ayah menjualnya dan tidak memberikan
kabar kalau uanganya digunakan untuk daftar sebagai calon legislatif tersebut. Dari
situ mama merasa kecewa karena mama berpikir uang dari hasil menjual tanah
dapat digunakan untuk membiayai sekolah anak-anaknya dan membangun rumah di
daerah ciledug. Karena kekecewaan mama tersebut timbulah suatu permasalahan
dalam keluarga saya, mulai tidak akurnya orangtua membuat saya merasa sedih. Terkadang
saya bingung, ingin melihat mereka bersama dan tersenyum bersama-sama, namun
apa daya keadaan berkata lain. Setelah semua yng dimiliki habis, kini saatnya
tinggal menunggu hasil pengumuman pemilu, dan ternyata ayah tidak lolos. Ini membuat
mama semakin kecewa, uang semua habis hanya untuk keinginan ayah, dan untuk
masa depan anak-anaknya kini telah tiada. Bagaimana hati seorang istri yang
memikirkan nasib anak-anaknya dan ternyata semua habis begitu saja. Saya sangat
mengerti bagaimana posisi dan perasaan mama saya saat itu. Saya juga merasa
sedih, namun saya tidak dapat berbuat apa-apa.
Sejak
saat itu timbul beberapa omongan tetangga bahwa ayah saya telah menikah lagi
dengan seorang janda yang memiliki anak. Namun saya dan mama tidak berpikir
bahwa ayah melakukan hal tersebut, karena disaat itu ayah tidak punya uang dan
tidak dapat menafkahi keluarganya, jadi tidak mungkin ayah menikah lagi karena
kemungkinan biaya yang tidak ada. Dan dari pengakuan ayah sendiri, dia mengaku
bahwa dia tidak menikah lagi. Dan saya percaya akan hal itu, saya percaya bahwa
ayah saya pasti sayang sama saya dan tidak akan mengecewakan saya dengan cara
menikah lagi dengan wanita lain. Namun setelah kakak saya menikah, mereka
kembali lagi akur dan saya merasa senang. Kemudian timbulah suatu masalah
dikeluarga kami, beberapa kali kakak saya mengalami kemasukan roh halus yang
selalu memarahi ayah saya karena janjinya yang tidak ditepati dengan seseorang
ketika itu, dan saya pun sempat berbicara dengan makhluk halus tersebut ketika
sedang berduaan saja dengan kakak. Disaat itu saya seperti mengobrol biasa
dengan kakak, tapi sebenarnya disaat itu yang ada ditubuh kakak saya bukanlah
dia melainkan makhluk halus. Disitu saya bertanya maksud dan tujuannya
menganggu kakak saya apa, dan disitu saya memberanikan diri untuk berbicara
banyak agar saya mendapatkan informasi apa yang sebenarnya makhluk ini mau. Kemudian
saya berkata “jika ini adalah masalah dengan ayah, tolong jangan ganggu kakak
saya. Tapi klo masalah ini dengan ayah saya, maka ganggu saja ayah saya, karena
kalau tidak langsung ke ayah maka ayah tidak akan pernah mengerti bahwa semua
ini adalah kesalahan ayah” dan sejak saat itu kakak saya yang setiap harinya
bisa diganggu sampai 5 kali, sejak itu tidak pernah diganggu lagi.
Dan
beberapa hari kemudian ternyata ayah mengalami musibah yaitu penyakit. Setelah diperiksa
ternyata ayah mengalami paru-paru. Tapi ini bukan paru-paru biasa tapi juga
adanya kiriman dari orang yang tidak suka dengan ayah waktu itu, yang dulunya
menganggu kakak saya, sekarang menganggu ayah. Kemudian beberapa hari ayah
diinfus, saya selalu mengantikan infusan, karena saat itu ayah diinfus dirumah.
Suatu ketika pernah ayah mengalami seperti halnya sakaratul maut, semua sudah berkumpul
dan banyak yang mendoakan surat yasin saat itu. Dna saya hanya bisa berdoa agar
ayah saya disembuhkan karena anak-anaknya masih membutuhkannya dan saya merasa
bahwa saya sendiri masih membutuhkan sosok ayah untuk melindung dan menikahi
saya dikemudian hari. Dan ayah masih diberikan umur saat itu, dan saya tidak
tidur seharian menjaganya, walaupun saat itu saya dalam keadaan sedang ujian
pertengahan semester yang dimana besoknya adalah saya melaksanakan ujian.
Kemudian
beberapa bulan lamanya, terdengar lagi gosip ayah menikah, dan ternyata gosip
itu fakta adanya, wanita itu memiliki anak dan tinggal di bogor. Saya merasa
sangat syok dan tidak percaya mendengar kenyataan tersebut. Sangat sedih saya
rasakan dan tak menyangka mengapa ayah saya setega itu melakukan hal sedemikian
menyakitkan untuk keluarganya. Sungguh-sungguh menyakitkan bagi diri saya dan
merasa sangat kecewa dan seketika saya tidak ingin menatapnya dan mengurusnya
saat sakit. Suatu ketika saya menjaga warung, saya dipanggil ayah namun saya
hanya diam, dan kemudian dia menyuruh adik saya memanggil saya dan ahirnya saya
menghampirinya. Dan dia marah-marah karena rumah berantakan dan menyuruh saya
menyapu, disitu saya merasa sedih, saya tidak marah-marah ketika tahu dia
menikah tetapi saat itu saya dimarahi dan seketika saat menyapu saya pun
menangis. Melihat hal tersebut tiba-tiba nenek menghapiri dan menanyakan ada
apa. Kemudian nenek menjelaskan alasan saya diam adalah karena saya sudah
mengetahui bahwa ayahnya menikah lagi dan saat itu ayah mengakui bahwa dia
telah menikah lagi walaupun hanya sebentar. Dia mengaku bahwa dia telah
dibiayai menikah oleh orangtua wanita yang disana. Kalau saya pikir, jika dia
mencintai keluarganya dan menyayangi anak-anaknya, tentu dia tidak akan
melakukan hal menikah lagi dengan wanita lain, seharusnya dia bisa lebih fokus
utnuk memikirkan masa depan anak-anaknya ketimbang memikirkan dirinya sendiri. Disini
saya merasa amat sangat sedih dan kecewa terhadap seseorang lelaki yang selama
ini selalu saya anggap sebagai sosok yang bisa menjadi panutan saya dalam
mencari calon suami, namun seketika sirna begitu saja.
Beberapa
bulan kemudian, ayah mengirimkan sms ke saya dan kakak dengan isinya bahwa dia
mengusir kami sekeluarga dari rumah. Saya merasa syok membacanya, seketika
memberikan kabar tersebut kepada mama dan saat itu bagaikan rapat dadakan
diruang tamu dengan mata-mata yang berlinangan air mata karena merasa sedih. Kita
tidak memiliki rumah kecuali tempat yang saat ini. Dan sebagai kakak tertua,
kakak saya membalas sms tersebut bahwa kita akan meninggalkan rumah jika ayah
mengganti uang tanah mama dan nenek dan kita akan siap meninggalkan rumah saat
itu juga. Namun ayah tidak dapat berkata apa-apa. Dan sampai saat ini kami
sekeluarga masih tinggal diatap yang dulu dan saya pun masih tetap diam
terhadap ayah, karena saya tidak bisa terima mama saya dibuat menangis olehnya
saya merasa mama adalah segalanya dan siapapun yang membuatnya menangis
sekalipun itu ayah maka saya akan merasa saya tidak suka dengan orang tersebut.
Untuk itu disaat saya mendapat ancaman bahwa saya tidak akan dinikahi oleh
ayah, saya menjalaninya dengan ikhlas dan sabar. Apabila itu yang dia inginkan
maka saya akan terima, karena saya lebih mementingkan mama dari pada ayah. Karena
saya mengetahui bagaimana perasaan mama dan saya mengetahui bagaimana
perjuangan mama. Untuk itu saya tetap mengutamakan mama. Dan untuk biaya saya
kuliah dari semester 5 sampai 8, saya berusaha mencari uang sendiri , entah itu
dari uang beasiswa yang didapat setahun sekali dan menambahkannya dengan uang
tabungan ataupun uang usaha yang saya jalani. Dan terkadang saya harus
mengambil uang gaji barcode selama setahun hanya untuk membayar semesteran,
kalau bukan saya yang mengurusi biaya kuliah saya, lalu siapa lagi yang dapat
membantu saya. Saya merasa bersyukur dapat membiayai kuliah sendiri. Walaupun terkadang
saya merasa sedih, menabung lama namun seketika habis untuk bayaran. Tapi setidaknya
saya bisa terus kuliah tanpa berhenti, walaupun terkadang merasa lelah karena
harus bekerja dan kuliah, namun itu adalah hal yang harus saya jalani untuk
kehidupan saya yang lebih baik. Saya ingin membahagiakan mama dan nenek sebelum
saya meninggalkan mereka, saya ingin membahagiakan keluarga saya sebelum saya
pergi dan semoga saja Allah mengabulkan niat baik saya, walaupun itu semua
butuh waktu. Saya yakin saya pasti bisa karena semua doa selalu mama berikan
untuk saya. Terimakasih mama dan mbah (nenek), semoga kalian diberikan
kesehatan selalu dan panjang umur sampai saatnya tiba saya membahagiakan
kalian.
Mungkin
sekiranya ini adalah cerita kehidupan saya, mungkin dari sini bisa diambil
kesimpulan dan hikmahnya dan saya yakin dalam kehidupan yang saya jalanin ini,
saya dapat banyak hikmah walaupun yang saya alami adalah sangat berat dan saya
menerimanya dengan ikhlas. Sekian mungkin artikel kali ini, sudah merasa
membosankan mungkin atau merasa menyedihkan, hahahahaha. Karena saya menulis
artikel ini terkadang masih menahan air mata, sepertinya masih begitu
menyakitkan dihati. Sekian dan semoga bermanfaat bagi pembaca. Terimakasih J
Untuk Anda para Pecinta Judi Online yang takut hasil kemenangan Anda tidak dibayar, Saya ingin merekomendasikan Anda di S128Cash Bandar Judi Online Terbaik dan Terpercaya.
BalasHapusSaya berani jamin, seberapa besar kemenangan Anda pasti akan tetap dibayar.
Dengan begitu Anda bisa bermain dengan nyaman dan tidak perlu ada yang dikhawatirkan.
S128Cash sendiri menyediakan semua permainan FAIRPLAY serta Populer, seperti :
- Sportsbook
- Live Casino
- Sabung Ayam Online
- IDN Poker
- Slot Games Online
- Tembak Ikan Online
- Klik4D
Dapatkan juga berbagai PROMO BONUS Menarik dari S128Cash, yaitu :
- BONUS NEW MEMBER 10%
- BONUS DEPOSIT SETIAP HARI 5%
- BONUS CASHBACK 10%
- BONUS 7x KEMENANGAN BERUNTUN !!
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan hubungi kami melalui :
- Livechat : Live Chat Judi Online
- WhatsApp : 081910053031
Link Alternatif :
- http://www.s128cash.biz
Judi Bola
Situs Judi Bola Terbesar