Rabu, 19 November 2014

PENGUKURAN DAN PENGENDALIAN BIAYA MUTU DAN PRODUKTIVITAS



PENGUKURAN DAN PENGENDALIAN BIAYA MUTU DAN PRODUKTIVITAS
                    
Pengukuran Biaya Kualitas
Peningkatan kualitas dapat meningkatkan profitabilitas melalui dua cara : (1) dengan meningkatkan permintaan pelanggan dan (2) dengan mengurangi biaya. Dalam pasar persaingan yang ketat, peningkatan permintaan dan penghematan biaya dapat menjadi penentu apakah suatu usaha dapat berkembang atau sekedar bertahan hidup.
·         Definisi Kualitas
Definisi kamus yang umum digunakan untuk kualitas adalah “derajat atau tingkat kesempurnaan”, dalam hal ini kualitas adalah ukuran felatif dari kebaikan (goodness).  Secara operasional, produk atau jasa yang berkualitas adalah yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Dengan kata lain, kualitas adalah kepuasan pelanggan.
Produk atau jasa yang berkualitas adalah yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan dalam delapan dimensi berikut : (1) kinerja, (2) estetika, (3) kemudahan perawatan dan perbaikan, (4) fitur, (5) keandalan, (6) tahan lama, (7) kualitas kesesuaian, dan (8) kecocokan penggunaan.
Produk cacat adalah produk yang tidak sesuai dengan spesifikasinya. Cacat nol (zero defect) berarti semua produk yang diproduksi sesuai dengan spesifikasinya. Setip produk yang berada di dalam batas-batas yang telah ditentukan dianggap sebagai produk tanpa cacat (nondefective).
·         Definisi Biaya Kualitas
Biaya kualitas adalah biaya-biaya yang timbul karena mungkin atau telah terdapat produk yang buruk kualitasnya. Definisi ini mengimplikasikan bahwa biaya kualitas berhubungan dengan dua subkategori dari kegiatan-kegiatan yang terkait dengan kualitas : kegiatan pengendalian dan kegiatan karena kegagalan.Kegiatan pengendalian dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencegah atau mendeteksi kualitas yang buruk. Kegiatan karena kegagalan dilakukan oleh perusahaan atau oleh pelanggannyauntuk merespon kualitas yang buruk.
Definisi mengenai kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kualitas juga menunjukkan empat kategori biaya kualitas : (1) biaya pencegahan, (2) biaya penilaian, (3) biaya kegagalan internal, dan (4) biaya kegagalan eksternal.
Biaya pencegahan terjadi untuk mencegah kualitas yang buruk pada produk atau jasa yang dihasilkan. Sejalan dengan peningkatan biaya pencegahan, kita mengharapkan biaya kegagalan turun.
Biaya penilaian terjadi untuk menentukan apakah produk atau jasa yang telah sesuai dengan persyaratan atau kebutuhan pelanggan. Contoh biaya ini termasuk biaya pemeriksaan dan pengujian bahan baku, pemeriksaan kemasan, pengawasan kegiatan penilaian, penerimaan produk, penerimaan proses, peralatan pengukuran, dan pengesaha dari pihak luar.
Biaya kegagalan internal terjadi karena produk dan jasa yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi atau kebutuhan pelanggan. Ketidaksesuain ini dideteksi sebelum dikirim ke pihak luar.
Biaya kegagalan eksternal terjadi karena produk dan jasa yang dihasilakn gagal memenuhi prasyaratan atau tidak memuaskan kebutuhan pelanggan setelah produk disampaikan kepada pelanggan. Dari semua biaya-biaya kualitas, kategori ini dapat menjadi yang paling merugikan.
·         Mengukur Biaya Kualitas
Biaya kualitas bisa juga diklasifikasikan sebagai biaya yang dapat diamati atau tersembunyi. Biaya kualitas yang dapat diamati adalah biaya-biaya yang tersedia atau dapat diperoleh dari catatan akuntansi perusahaan. Biaya kualitas yang tersembunyi adalah biaya kesempatan atau oportunitas yang terjadi karena kualitas yang buruk. Meskipun mengestimasi biaya kualitas yang tersembunyi sulit untuk dilakukan, namun ada 3 metode yang dapat disarankan untuk tujuan tersebut :
1.      Metode pengali
Metode pengali mengasumsikan bahwa total biaya kegagalan adalah hasil pengalian dari biaya-biaya kegagalan yang terukur :
Total biaya kegagalan eksternal = k (biaya kegagalan eksternal yang terukur)
2.      Metode penelitian pasar
Metode penelitian pasar formal digunakan untuk menilai dampak kualitas yang buruk terhadap penjualan dan pangsa pasar.
3.      Fungsi kerugian biaya Taguchi
Definisi tanpa cacat tradisional mengasumsikan bahwa biaya kualitas yang tersembunyi hanya terjadi atas unit-unit yang menyimpang dari batas spesifikasi atas dan bawah.

Pelaporan Informasi Biaya Kualitas
·         Laporan Biaya Kualitas
Pentingnya biaya kualitas terhadap segi keuntungan perusahaan dapat lebih mudah dinilai dengan menampilkan biaya-biaya kualitas berikut sebagai presentase dari penjualan aktual. Ada 2 pandangan mengenai biaya kualitas optimal, yaitu :
a.       Pandangan tradisional, yang mengacu pada pencapaian tingkat kualitas yang dapat diterima.
b.      Pandangan kontemporeryang dikenal sebagai pengendalian biaya kualitas total.
·         Fungsi Biaya Kualitas : Pandangan Kualitas yang dapat Diterima
Pandangan kualitas yang dapat diterima mengasumsikan bahwa terdapat perbandingan terbalik antara biaya pengendalian dan biaya kegagalan. Ketika biaya pengendalian meningkat, biaya kegagalan seharusnya menurun. Pada akhirnya, akan dicapai suatu titik dimana kenaikan biaya tambahan dalam upaya tersebut menimbulkan biaya yang lebih besar dari pada penurunan biaya kegagalan. Ini merupakan perbandingan optimal antara biaya pengendalian dan biaya kegagalan serta mendefinisikan apa yang dikenal sebagai biaya kualitas yang dapat diterima. Tingkat yang mengizinkan adanya unit cacat ini disebut tingkat kualitas yang dapat diterima (AQL).
·         Fungsi Biaya Kualitas : Pandangan Cacat Nol
Sudut pandang AQL didasarkan pada definisi produk cacat tradisional. Pandangan AQL mengizinkan dan bahkan mendukung diproduksinya sejumlah tertentu barang cacat. Intinya model cacat not menyatakan bahwa dengan mengurangi unit cacat hingga nol maka akan diperoleh keunggulan biaya. Model kualitas kokoh memperketat definisi dari unit cacat, menyempurnakan pandangan kita terhadap biaya kualitas dan mengintensifkan upaya perbaikan kualitas.
ü  Sifat Dinamis Biaya Kualitas. Intinya, yang terjadi adalah bahwa ketika perusahaan menambah biaya pencegahan dan penilaian serta menurunkan biaya kegagalan, mereka selanjutnya dapat mengurangi biaya pencegahan dan penilaiannya. Total biaya kualitas konsisten dengan hubungan biaya kualitas yang diuraikan, namun ada beberapa perbedaan utama. Pertama, biaya pengendalian tidak meningkat tanpa batas ketika mendekati kondisi tanpa cacat. Kedua, biaya pengendalian dapat naik dan kemudian turun ketika mendekati kondisi tanpa cacat. Ketiga, biaya kegagalan dapat ditekan menjadi nol.

·         Manajemen Berbasis Kegiatan dan Biaya Kualitas Optimal
Manajemen berbasis kegiatan (activity based management-ABM) mendefinisikan berbagai kegiatan sebagai bernilai tambah dan tidak bernilai tambah serta hanya mempertahankan kegiatan-kegiatan yang memberikan nilai tambah. Manajemen berbasis kegiatan (ABM) mendukung pandangan cacat nol robust mengenai biaya kualitas. Tidak ada perbandingan terbalik optimal antara biaya pengendalian dan biaya kegagalan; biaya kegagalan adalah biaya yang tidak menghasilkan nilai tambah dan karena itu harus dikurangi sampai nol.
·         Analisis Tren
Grafik analisis tren yang menggambarkan perubahan biaya kualitas dari waktu ke waktu. Grafik tersebut disebut tren kualitas multiperiode (mutiple-period quality trend report). Dengan menggambarkan biaya kualitas sebagai presentasi dari penjualan, maka keseluruhan tren program kualitas dapat dinilai. Grafik menunjukan bahwa terdapat tren yang tetap menurun pada biaya kualitas yang dinyatakan sebagai persentase dari penjualan. Grafik tersebut juga menunjukkan bahwa dalam jangka panjang perbaikan masih sangat mungkin untuk dilakukan.

Penggunaan Informasi Biaya Kualitas
Tujuan utama dari pelaporan adalah untuk memperbaiki dan mempermudah perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan manajerial. Penggunaan informasi biaya kualitas  untuk keputusan-keputusan implementasi program kualitas dan untuk mengevaluasi efektifitas program tersebut, setelah diimplementasikan, hanya merupakan salah satu potensi penggunaan dari sistem biaya kualitas. Penggunaan-penggunaan pentingnya juga diidentifikasi.
·         Penetapan Harga Strategis
Informasi biaya kualitas dan implementasi program pengendalian kualitas total berguna untuk pengambilan keputusan strategis yang signifikan. Meningkatkan kualitas bukanlah sebuah obat yang mujarab. Pengurangan biaya yang ditawarkan ternyata tidak mampu menutupi penurunan harga sacara sekaligus.
·         Analisis Produk Baru
Pentingnya pengklasifikasian lebih lanjut dari biaya kualitas menurut perilaku. Penting identifikasi dan pelaporan biaya kualitas secara terpisah. Produk baru dirancang untuk mengurangi biaya kualitas dan hanya dengan mengetahui teknik penetapan biaya kualitaslah dapat menemukan kesalahan dalam analisis laba rugi siklus hidup.


Produktivitas : Pengukuran dan Pengendalian
Produktivitas berkaitan dengan memproduksi output secara efisien dan secara spesifik mengacu pada hubungan antara output dan input yang digunakan untuk memproduksi output. Efisiensi produktif total adalah suatu titik dimana 2 kondisi terpenuhi :
1.      Pada setiap bauran input untuk memproduksi output tertentu, tidak satu input pun digunakan lebih dari yang diperlukan untuk menghasikan output.
2.      Atas bauran-bauran yang memenuhi kondisi pertama, dipilih bauran dengan biaya terendah.
Kondisi pertama di gerakkan oleh hubungan teknis dan karena itu disebut sebagai efisiensi teknis. Kondisi kedua digerakkan oleh hubungan relatif dari harga input dan karena itu disebut efisiensi trade-off input.
·         Pengukuran Produktivitas Parsial
Pengukuran produktivitas adalah penilaian kuantitatif atas perubahan produktivitas. Tujuan pengukuran ini adalah untuk menilai apakah efisiensi produktif telah meningkat atau menurun. Pengukuran produkivitas aktual memungkinkan manajer untuk menilai, memantau, dan mengendaliakn perubahan. Pengukuran produktivitas untuk satu input pada suatu waktu disebut pengukuran produktivitas parsial.
ü  Ukuran-ukuran parsial dan pengukuran perubahan efisiensi produksi. Periode sebelumnya disebut periode dasar dan menjadi acuan atau standar bagi pengukuran perubahan efisiensi produktif. Periode sebelumnya dapat ditentukan secara bebas. Untuk pengendallian operasional, periode dasar cenderung mendekati periode berjalan.
ü  Keunggulan pengukuran parsial. Ukuran parsial memungkinkan manajer untuk memfokuskan perhatiannya pada penggunaan input tertentu. Penggunaan ukuran parsial memiliki keunggulan,  yaitu mudah diinterpestasikan oleh semua pihak dalam perusahaan sehingga ukuran tersebut mudah digunakan untuk menilai kinerja produktivitas dari karyawan operasi.
ü  Kelemahan ukuran parsial. Ukuran parsial, yang digunakan secara terpisah, dapat menyesatkan. Penurunan produktivitas suatu input mungkin diperlukan untuk meningkatkan produktivitas yang lainnya. Trade-off seperti itu diperlukan jika biaya secara keseluruhan turun, tetapi pengaruh tersebut akan hilang jika digunakan ukuran parsial masing-masing.
·         Pengukuran Produktifitas Total
Pengukuran produktivitas dari seluruh input disebut pengukuran produktivitas total. Dalam istilah praktis, pengukuran produktivitas total dapat didefinisikan sebagai pemfokusan perhatian pada beberapa input yang secara total, menunjukkan keberhasilan perusahaan. Pendekatan multifaktor yang umum disarankan dalam literatur produktivitas adalah menggunakan indeks produktivitas agregat.
ü  Pengukuran profit produktivitas. Pengukuran profit menyediakan serangkaian atau sebuah vektor ukuran operasional parsial yang berbeda dan terpisah. Profit dapat dibandingkan dari waktu ke waktu untuk memberikan informasi mengenai perubahan produktivitas.
ü  Pengukuran produktivitas yang berkaitan dengan laba. Menilai  pengaruh perubahan produktivitas terhadap laba berjalan merupakan salah satu cara untuk menilai perubahan produktivitas. Pengukuran jumlah perubahan laba yang diakibatkan oleh perubahan produktivitas disebut pengukuran produktivitas yang berkaitan dengan laba. Rasio produktivitas input periode dasar :
PQ = output periode berjalan/rasio produktivitas periode dasar
Jadi, ukuran terkait dengan laba memperlihatkan pengaruh pengukuran parsial maupun pengaruh pengukuran total. Ukuran produktivitas total terkait dengan laba merupakan penjumlahan dari masing-masing ukuran parsial. Sifat ini membuat ukuran terkait dengan laba ideal untik menilai trade-off.
·         Komponen Pemulihan Harga
Selisih antara perubahan laba total dan perubahan produktivitas terkait dengan laba disebut komponen pemulihan harga. Komponen ini adalah perubahan pendapatan dikurangi perubahan biaya input, dengan asumsi tidak ada perubahan produktivitas. Oleh karena itu, komponen pemulihan harga mengukur kemampuan perubahan pendapatan untuk menutupi perubahan biaya input, dengan asumsi tidak ada perubahan produktivitas.
·         Kualitas dan Produktifitas
Peningkatan kualitas dapat meningkatkan produktivitas dan juga sebaliknya. Oleh kerena sebagian besar peningkatan kualitas mengurangi jumlah sumber daya yang digunakan untuk memproduksi dan menjual output perusahaan, maka kebanyakan peningkatan kualitas akan meningkatkan produktivitas. Jadi, peningkatan kualitas secara umum akan tercermin pada ukuran-ukuran produktivitas.
·         Insentif Pembagian Keuntungan
Insentif pembagian keuntungan adalah pemberian insentif uang tunai bagi seluruh tenaga kerja persahaan yang menjadi kunci pencapaian kualitas dan produktivitas. Pembagian keuntungan memberikan insentif dengan menawarkan bonus kepada pegawai sesuai persentase penghematan biaya.
http://sophiaririn.blogspot.com/2011/06/akuntansi-manajemen-biaya-mutu-dan.html